“Saya tidak menyangka selisihnya sebesar ini” – Tadej Pogačar setingkat di atas rivalnya Jonas Vingegaard pada pertarungan gunung pertama Critérium du Dauphiné 2025
## Pogaar Unjuk Gigi di Dauphin: Jurang Pemisah yang Tak Terduga**Le Collet d’Allevard, Prancis** – “Saya tidak menyangka jurang pemisahnya akan sebesar ini,” ujar Tadej Pogaar usai menghancurkan harapan Jonas Vingegaard dan semua pesaingnya di tanjakan Le Collet d’Allevard pada etape 6 Critrium du Dauphin 2025.
Sang Juara Dunia menunjukkan kelasnya, meninggalkan Vingegaard, sang juara Tour de France bertahan, dengan selisih waktu mencengangkan: 1 menit 1 detik.
Kemenangan ini bukan sekadar kemenangan etape.
Ini adalah deklarasi.
Deklarasi bahwa Pogaar, setelah cedera pergelangan tangan yang mengganggu musim semi klasiknya, kembali dengan kekuatan penuh dan siap menaklukkan Tour de France.
Sebelum tanjakan terakhir, banyak yang memprediksi pertarungan sengit antara Pogaar dan Vingegaard, dua titan balap sepeda modern.
Namun, kenyataan di jalanan Alpen Prancis jauh berbeda.
Pogaar meluncur dengan anggun, menari di atas pedal, sementara Vingegaard tampak berjuang keras, wajahnya memerah karena usaha.
Statistik etape ini berbicara sendiri.
Pogaar mencatatkan waktu tercepat di tanjakan, menunjukkan VO2 max yang luar biasa dan kemampuan pemulihan yang luar biasa.
Vingegaard, yang biasanya dikenal sebagai pendaki yang tangguh, tertinggal jauh di belakang, berjuang untuk mempertahankan ritmenya.
“Pogaar berada di level yang berbeda,” kata seorang analis balap sepeda.
“Dia tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga secara mental.
Dia tahu bagaimana memanfaatkan kelemahannya dan menyerang di saat yang tepat.
“Namun, kita tidak bisa sepenuhnya mengabaikan faktor-faktor lain.
Apakah Vingegaard belum mencapai puncak performanya?
Apakah strategi tim Jumbo-Visma kurang tepat?
Apakah ada masalah mekanis yang memengaruhi penampilannya?
Semua pertanyaan ini akan terus bergema di benak para penggemar balap sepeda.
Sebagai seorang jurnalis olahraga yang telah meliput balap sepeda selama bertahun-tahun, saya harus mengakui bahwa saya juga terkejut dengan selisih waktu yang begitu besar.
Saya mengharapkan pertarungan yang lebih ketat, lebih taktis, dan lebih menegangkan.
Tetapi, inilah yang membuat balap sepeda begitu menarik.
Tidak ada yang pasti sampai garis finis dilewati.
Kejutan selalu mungkin terjadi.
Dan yang terpenting, pertarungan belum berakhir.
Etape 7 hari Sabtu, dengan rute Alpen yang brutal, akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Pogaar dan Vingegaard.
Tanjakan-tanjakan legendaris seperti Col de la Madeleine dan Col de la Croix de Fer akan menguji batas ketahanan dan kekuatan mereka.
Apakah Vingegaard dapat bangkit kembali dan menantang Pogaar?
Atau apakah Pogaar akan terus mendominasi dan membuktikan bahwa ia memang berada di atas semua pesaingnya?
Satu hal yang pasti: kita semua akan menyaksikan balap sepeda yang mendebarkan dan tak terlupakan.
Siapkan diri kalian!
Rekomendasi Artikel Terkait
Pemain NFL Layak Patung: Apakah Tom Brady Layak Dua? Penghormatan Aaron Donald di SoFi?
## Lebih dari Sekadar Brady: Siapa Lagi yang Layak Abadi dalam Perunggu di NFL?Agustus mendatang,…
Tanggal Publikasi:2025-06-15
Presiden Meksiko Serukan Tidak Ada Tindakan ICE di Gold Cup
Baiklah, ini dia artikel yang Anda minta:**Presiden Meksiko Serukan Perlindungan Bagi Penggemar Sepak Bola di…
Tanggal Publikasi:2025-06-15
Mark Hughes: Mercedes Bisa Mengganggu Pertarungan McLaren-Verstappen
## Mercedes Mengintai, Siap Ganggu Duel McLaren-Verstappen: Analisis Mark Hughes di GP KanadaMontreal, Kanada -…
Tanggal Publikasi:2025-06-15
Draft NHL 2025: Peringkat 75 Prospek Teratas BN
## Mengintip Masa Depan Es: 75 Calon Bintang di NHL Draft 2025 Versi BNDunia hoki…
Tanggal Publikasi:2025-06-15